2 minggu yang lalu
Tensioner adalah salah satu komponen vital pada mobil yang berfungsi menjaga ketegangan belt, seperti timing belt atau serpentine belt. Meskipun ukurannya kecil, tensioner punya peran besar dalam memastikan sistem penggerak mesin bekerja dengan lancar. Oleh karena itu, penggantian tensioner secara tepat waktu sangat penting untuk mencegah kerusakan mesin yang lebih serius dan menjaga performa mobil tetap optimal.
Apa Itu Tensioner dan Fungsinya?
Tensioner adalah perangkat yang memberikan ketegangan pada belt penggerak komponen mesin seperti alternator, pompa air, power steering, dan timing belt. Dengan ketegangan yang pas, belt tidak mudah longgar, slip, atau putus saat mesin bekerja. Ketegangan yang ideal memastikan sinkronisasi dan efisiensi kerja komponen-komponen mesin.
Tanda-tanda Tensioner Mobil Perlu Diganti
Pengguna mobil perlu mengenali tanda-tanda tensioner mulai bermasalah, antara lain:
Jika kamu menemui gejala tersebut, sebaiknya segera periksa tensioner ke bengkel.
Kenapa Penggantian Tensioner Itu Penting?
Penggantian tensioner yang terlambat atau tidak dilakukan dapat menyebabkan berbagai masalah serius, seperti:
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Tensioner?
Produsen mobil biasanya memberikan rekomendasi penggantian timing belt dan tensioner secara bersamaan pada jarak tempuh tertentu, misalnya setiap 60.000 – 100.000 km. Namun, waktu ini bisa bervariasi tergantung kondisi pemakaian dan jenis mobil. Oleh karena itu, selalu perhatikan jadwal servis berkala dan kondisi tensioner saat pengecekan rutin.
Tensioner adalah komponen penting yang sering terlupakan oleh pemilik mobil. Mengganti tensioner secara rutin dan tepat waktu adalah kunci menjaga mesin mobil tetap awet dan berkinerja maksimal. Jangan tunggu sampai muncul masalah besar, lakukan pengecekan dan penggantian tensioner sesuai anjuran pabrikan. Dengan perawatan yang baik, kamu bisa menghindari kerusakan mesin yang mahal dan risiko mogok saat berkendara.